Entri Populer

Selasa, 23 Agustus 2011

Cristian Education: Operasi Plastik dan Etika Kristen

Cristian Education: Operasi Plastik dan Etika Kristen

Operasi Plastik dan Etika Kristen

Definisi Operasi Plastik
            Kata plasik berasal dari bahasa Yunani plasso, yang berarti membentuk atau member bentuk.[1]  Dari kata tersebut operasi plastik dapat diartikan sebagai usaha untuk membentuk dan memperbaiki cacat dan cidera pada jaringan tubuh, di mana kulit merupakan jaringan utama yang terlibat.[2]
            Pengertian tersebut jelas bahwa operasi plastik hanya dilakukan bagi mereka yang mengalami cacat dibagian kulit yang memang harus diperbaiki. Seperti, luka bakar, bibir sumbing dan cacat-cacat lainnya.
Sejarah Operasi Plastik
            Bedah plastik meliputi bedah rekonstruksi dan bedah kosmetik atau kecantikan, dimana rekonstruksi tersebut sudah dilakukakan sejak dulu kala.[3]
            Tulisan Mesir Kuno pada gulungan daun lontar mencatat bahwa 5000 tahun yang lalu dokter-dokter Mesir telah mencoba memperbaiki bentuk hidung melalui operasi. Dokter-dokter Indian telah merekonstruksi hidung dan telinga 700 tahun SM. Para ahli bedah di Eropa abad pertengahan telah memperbaiki bibir sumbing. Bedah plastik dilakukan di Itali pada tahun 1400 dan 1500an.[4]
            Pada abad ke-19, dokter-dokter Indian telah mahir merekonstruksi hidung memakai cara “flap” atau “tutup” memakai kulit hidup, yang biasanya diambil dari dahi.[5] Mereka banyak melakukan latihan karena pada masa itu potong hidung merupakan hukuman yang lazim bagi kejahatan-kejahatan seperti perzinahan dan pencurian. Bagi orang Indian, kehilangan hiudng berarti kehilangan kedudukan dalam masyarakat.[6]
            Selama perang dunia I, pecahan peluru dan bom meninggalkan luka yang mengerikan. Cangkok kulit berkembang pesat di antara kedua perang dunia tersebut, demikian pula pembiusan, antiseptic dan bedah. Ahli bedah militer membawa pengalaman mereka ketika kembali ke rumah-rumah sakit sipil sehingga bedah plastik makin sering dilakuka untuk memulihkan fungsi dan memperbaiki kelainan bentuk karena cacat lahir, kecelakaan dan penyakit.[7]
Jenis-jenis Operasi Plastik
            Salah satu cabang cabang dari operasi plastik  adalah bedah kosmetik atau kecantikan.  Tujuan dari semua bedah kosmetik adalah mengurangi parut dan trauma sayatan dan membuat hasilnya tampak sealami mungkin.[8] Bedah kosmetik tidak hanya dapat dilakukan pada satu bagian dari tubuh tetapi dapat dilakukan pada semua bagian dari tubuh, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki.[9]
 Jadi, bedah kosmetik adalah bedah yang bertujuan untuk mengubah bagian tubuh seperti,  transplantasi rambut, operasi mata (blepharoplasti), pipi, dagu, hidung dimancungkan, telinga, payudara, tangan, lengan atas dan seluruh bagian tubuh yang ingin diubah sesuai keinginan.[10] Sedangkan, bedah rekonstruksi bertujuan untuk memperbaiki bagian tubuh akibat luka bakar ataupun cacat fisik lainnya.
Jenis operasi plastik kosmetik adalah:
Transplantasi Rambut
            Teknik transplantasi rambut pada kulit kepala sedikit demi sedikit bertambah maju selama 20 tahun terakhir, meskipun ada juga keterbatasannya. Setiap orang yang ingin melakukan transplantasi rambut harus memiliki cukup rambur di kepala ada ada cukup kantung rambut yang hidup untuk suatu transpalntasi. [11]
            Di samping itu, orang yang melakukan transplantasi rambut harus sehat jasmani dan siap secara emosional untuk menghadapi hal-hal yang tidak menyenangkan serta proses penyembuhan yang lama.[12]
            Nido merupakan cara jepang dalam melakukan transplantasi rambut. Cara ini digunakan jika orang tidak memiliki cukup banyak rambut unruk transplantasi kantung rambut hidup. Caranya adalah serat nilon halus dimasukkan ke dalam kulit kepala agar serupa dengan rambut normal, namun saqyang sekali rambut tersebut pada akhirnya akan menipis karena usang dan rontok.[13]
            Cara lain yang digunakan adalah mempersempit kulit kepala yang dapat dipakai untuk mengurangi kebotakan. Caranya adalah kulit pada sampan kepala yang berambut diambil untuk mengisi bagian yang botak, namun cara ini harus diulang selama beberapa bulan untuk mendapatkan hasil yang luar biasa.[14]
Pengencangan Kulit Muka
Ritidektomi diklasifikasikan sebagai operasi peremajaan, di mana operasi ini akan membuat kerut-kerut wajah berkurang, dan akan membuat wajah tampak lebih ceria bahkan lebih bahagia.[15] Tetapi, seorang yang melakukan operasi peremajaan tidak akan memberi kepadanya kekuatan dan semangat seorang remaja apabila orang tersebut sudah tidak remaja lagi.
            Pengencangan kulit muka yang menyeluruh meliputi pengencangan dahi, operasi kelopak mata, operasi daun telinga (baik mengganti bentuk atau letaknya), operasi untuk membentuk dagu, dan penanaman ganjal pipi untuk memperbaiki struktur tulang pipi.[16]
Mata
Blepharoplasti  merupakan istilah teknis untuk operasi kelopak mata. Operasi ini dilakukan dengan cara mengambil lemak dan kelebihan kulit dari bagian atas dan bawah kelopak mata serta memperbaiki otot-ototnya.[17]
Pipi
            Suatu bantalan dapat ditanam untuk mengganti bentuk pipi bagi orang-orang yang melakukan operasi pada pada pipi. Bantalan submalar dapat dimasukkan persis di bawah tulang pipi untuk mengganti beberapa jaringan lemak yang sering hilang karena usia. Penanaman bantal pipi dapat dilakukan melalui bagian dalam mulut sehingga tidak meninggalkan bekas luka.[18]
Dagu
            Mentoplasti merupakan istilah teknis untuk operasi dagu. Operasi ini dilakukan oleh mereka yang memiliki garis rahang yang terlalu menonjol atau terlalu tumpul. Cara yang dilakukan untuk mengoperasi bagian ini adalah dagu diperlebar dengan menyisipkan suatu bantalan melalui sayatan di dalam mulut. Pada operasi pengeceilan dagu, dokter akan mengoperasi dari bagian dalam mulut, menghilangkan yang terlalu besar atau mengasahnya sehingga membentuk permukaan yang halus.[19]
Hidung
            Rinoplasti dikenal sebagai operasi hidung, dimana operasi ini dapat memperkecil atau memperbesar ukuran hidung, menghilangkan ponok, merampinkan hidung, mengurangi ukuran lubang hidung, meluruskan atau membuat batang hidung bagi yang tidak memilikinya, tetapi operasi ini tidak dianjurkan bagi remaja di bawah usia 15 tahun karena hidung mereka belum tumbuh sepenuhnya.[20]
Telinga
            Otoplasti sebagian besar dilakukan pada anak-anak usia 7 dan 13 tahun, yang memiliki daun telinga yang menonjol keluar/ melebar.[21]

Payudara
            Ada empat bentuk operasi payudara yang paling umum:[22]
Memperbesar Payudara
            Menurut Dr. Henry Wijono Notodihardjo, SpBp bahwa pembesaran payudara di dunia kedokteran adalah dengan operasi penanaman implant.  Di Indonesia sendiri bisa didapatkan tiga jenis implant, yaitu silocone, saline, dan hydrogel.[23] Pembesaran payudara bagi yang bertubuh kurus dapat dilakukan dengan meketakkan implant  di bawah otot Pectoral lewat garis lipatan ketiak, sehingga hasil jahitan tidak akan terlihat.[24]
Mengecilkan Payudara
            Dokter melakukan operasi ini dengan cara membuat tiga sayatan: pertama, sayatan di sekeliling areola, kedua, sayatan dengan membuat garis vertical dari putting susu kea rah bawah mengikuti lekukan payudara, ketiga, sayatan dengan membuat garis horizontal dari puting kearah samping tubuh.[25] Kemudian dokter mengambil kelebihan lemak, jaringan, dan kulit secara proporsional untuk mendapatkan payudara yang lebih mungil dan indah bentuknya, setelah itu dokter akan meletakkan kembali puting susu pada tempatnya.[26]



Meninggikan Payudara
            Orang melakukan operasi ini karena bentuk payudara mereka yang menggelantung setelah bertahun-tahun, baik karena otot-ototnya mengendor atau karena kulitnya tidak elastic lagi.[27]
Merekonstruksi Payudara
            Banyak wanita yang kehilangan payudaranya akibat Kanker. Dengan pengangkatan sebelah payudara akibat kanker, sama dengan kehilangan seksualitas yang amat menakutkan bagi banyak wanita.[28] Itulah yang menyebabkan banyak yang ingin merekonstruksi payudaranya.
Tangan
            Operasi tangan dilakukan oleh mereka yang tidak suka dengan efek menua yang tampak pada tangan mereka, yang membuat tangan kelihatan kurus dan berkerut. Operasi tangan yang paling umum adalah membentuk tangan menjadi padat dan menghilangkan kulit yang berkerut.[29]
Lengan Atas
            Operasi ini merupakan salah satu operasi pengencangan kulit, dimana cara yang dilakukan adalah dibuat sayatan di sepanjang bagian bawah lengan dari ketiak sampai siku. Lemak dan kulit yang berlebihan dibuanag kemudian bekas sayatan dijahit.[30]


Perut
            Abdominoplasti  atau operasi mengencangkan perut akan mengencangkan kulit yang telah kendor karena susutnya berat badan atau kehamilan atau kulit perut menggelantung yang semata-mata karena usia atau efek grafitasi.[31]
Lipatan Pada Paha
            Kehilangan berat badan atau proses menua secara normal dapat meninggalkan kerutan pada kulit paha. Kerutan ini dapat dihilangkan melalui operasi dan sering pula bersamaan dengan penyedotan lemak, dengan cara dibuat sayatan pada daerah kemaluan dan dengan hati-hati kulit diangkat keluar dan diatur agar tidak terlalu ketat.[32]
Mengencangkan Bokong
            Bokong yang menggelantung merupakan keluhan umum, bahkan orang ramping sekalipun. Kadang-kadang mereka meminta agar dilakukan penambahan jaringan lemak bersamaan dengan pengencangan bokong.[33]
Perbaikan Tubuh Pria
            Pembentukan tubuh dengan operasi menjadi semakin popular bagi pria. Dengan penanaman otot dapat meningkatkan harga diri seorang pria tanpa harus menggunakan steroid. Cara lain yang popular adalah membentuk otot-otot dengan menanamkan bantalan dan mengganjalnya dengan lemak, terutama untuk dada, betis dan pipi.[34]
Operasi Bibir Kemaluan
            Wanita yang memiliki bibir kemaluan amat panjang akan merasa malu dan menganggap seks sama sekali tidak menyenangkan, dan akan sulit baginya untuk mengikuti olah raga seperti bersepeda dan berkuda. Dengan labiaplasti  bibir kemaluan dapat diperkecil dan dirapikan, dengan cara memotong bibir kemaluan dan menjahit bekas luka.[35]
Memperpanjang/ memperbesar Penis
            Operasi ini dikenal sebagai circumfere ntial autologous penile engorgement. Penis dapat juga diperpanjang dengan menggunting ligamen yang menghubungkan penis dengan selaput bagian dalam.[36]
Lipatan Buah Pelir
            Kantung buah pelir dapat diperkencang dalam lipatan buah pelir, sama seperti lipatan dari bagian tubuh lainnya. Kehilangan buah pelir, misalnya karena kecelakaan olah raga, dapat diganti melalui penanaman jaringan.[37]
Penghalusan Kulit
            Dermabrasi berarti menggosok lapisan derma yaitum menghaluskan kulit dengan sikat berputar untuk membuang lapisan  kulit paling atas. Ini dapat dipakai untuk menyerut garis-garis halus, keriput, bekas luka yang dangkal, bintik-bintik tanda menua yang disebabkan oleh sinar matahari. Teknik ini efektif pada jenis kulit yang cocok.[38]
Pengelupasan Kulit dengan Zat Asam
            Pengelupasan kulit dengan zat azam dipakai untuk melarutkan lapisan kulit untuk melarutkan lapisan kulit atas guna menghilangkan garis-garis halus, bintik-bintik, bopeng-bopeng dan warna kulit yang berubah karena sinar matahari.[39]
Alasan-alasan Melakukan Operasi Plastik
            Beberapa alasan yang mendorong kebanyakan orang sehingga melakukan operasi/ bedah kosmetik, yaitu:
            Pertama, beberapa orang melakukan operasi kosmetik karena ingin meremajakan kulit. Banyak dilakukan oleh kelompok usia 45-55 tahun. [40]
            Kedua, beberapa orang melakukan bedah kosmetik karena kurang percaya diri atau karena tidak puas dengan hidupnya. Umumnya dilakukan oleh kelompok usia 18-35 tahun. Kebanyakan bagian tubuh yang dioperasi adalah hidung, sedot lemak, dan memperbaiki bentuk payudara.[41]
            Ketiga, alasan yang paling umum adalah karena ingin memiliki penampilan yang lebih baik karena penampilan itu penting. Misalnya operasi perbaikan bentuk tubuh pria.[42]
            Keempat, karena ingin menyenangkan orang lain dan ingin memperlambat tanda-tanda penuaan.[43]
            Kelima, artis dan actor Holywood melakukan operasi plastik karena tuntutan dari industri film untuk selalu tampil muda, meskipun ada beberapa di antara mereka yang tidak mau didikte industri film.
Dampak Negatif Operasi Plastik
            Adapun dampak-dampak negatif yang ditimbulkan operasi kosmetik , yaitu: [44]
            Pertama, terjadinya pembengkakan otot, persendian atau kelenjar.
            Kedua, luka memar dan infeksi.
            Ketiga, alat protetis seperti bantal dagu, pipi dan payudara dapt berpindah tempat atau bergeser.
            Keempat, dapat mengakibatkan mati rasa.
            Kelima, menyebabkan rambut rontok, bekas parut, lumpuh permanen
            Keenam, blepharoplasti atau operasi kelopak mata dapat merusak kelenjar air mata dan sindrom  mata kering.
            Ketujuh, operasi hidung mungkin mengakibatkan pendarahan.
            Kedelapan, operasi payudara dapat mengakibatkan terbentuknya jaringan sehingga tampak seperti bola tenis.
            Kesembilan, terjadi rasa nyeri pada otot dan persendian.
            Kesepuluh, kulit menjadi merah atau ruam, juga kulit akan terasa tebal.
            Kesebelas, daerah disekitar jaringan yang ditanam terasa mengeras dan juga biasanya akan terasa lembek.
            Kedua belas, rasa lelah terus menerus yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.
            Ketiga belas, edema atau cairan tubuh tak dapat mengalir, biasanya akan tampak pada tangan, kaki, dan pergelangan kaki.
PANDANGAN ALKITAB DAN ETIKA KRISTEN
Pandangan Alkitab Tentang Manusia
            Manusia adalah ciptaan Tuhan yang termulia, berbeda denga ciptaan yang lainnya karena penciptaan manusia didahului oleh keputusan yang tegas serta tindakan nyata pada pihak Allah.[1] Manusia berbeda dengan ciptaan yang lainnya karena pada waktu menciptakan manusia Allah berkata, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita…” (Kej 1:26) dimana perkataan Allah itu tidak pernah dikatakan pada waktu Ia menciptakan ciptaan yang lainnya.[2]  Pernyataan ini mengangkat manusia sebagai karya ciptaan Allah yang terbesar, di mana manusia dalah satu-satunya ciptaan di antara ciptaan-ciptaan yang lainnya yang dapat memasuki hubungan persekutuan dengan Allah Pencipta.[3]
            Selanjutnya manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah mempunyai kewajiban untuk memuliakan Tuhan (Filipi 1:20, 1 Kor 10:31).
            Manusia yang mempunyai kewajiban untuk memuliakan Tuhan juga telah ditebus dari perbuatan-perbuatan dosa (1 Korintus 6:19-20)
Beberapa Pendapat Mengenai Manusia
            Menurut Harun Hadiwijono, manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, maksudnya adalah gambar itu benar-benar serupa dengan memiliki gambar itu. Jadi arti ungkapan tersebut adalah bahwa gambar yang baik, gambar yang cocok dengan yang digambarkan, bukan karikatur, bukan gambar ejekan.[4]
            Menurut Willian Dyrness, gambar Allah menunjuk kepada keberadaan manusia yang berkepribadian dan bertanggung jawab di hadapan Allah, yang pantas untuk mencerminkan Pencipta mereka dalam pekerjaan yang mereka lakukan, serta mengenal dan mengasihi Dia dalam segala perbuatan mereka. [5]
            Menurut Ruth F. Selan, harga diri adalah kebutuhan dasar manusia sebagai seorang pribadi yang berintelek, berperasaan dan berkehendak.[6] Namun, banyak orang meletakkan dasar harga diri pada kesuksesan/kedudukan, penampilan (kecantikan), kekayaan, dan lain-lain untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain.
Pengertian Etika
Etimologi
            Menurut Verkuyl, kata etika berasal dari bahasa Yunani yang hampir sama bunyinya, yaitu ethos dan  Ä“thos. Kata ethos artinya kebiasaan, adat sedangkan kata Ä“thos berarti kesusilaan, perasaan batin, tau kecendrungan hati dengan mana seseorang melaksanakan sesuatu perbuatan.[7]
            Menurut K. Bertens istilah etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos, yang dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti, yaitu: tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang; kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berfikir. Dan dalam bentuk jamak berarti adat kebiasaan.[8]
Terminologi
Etika berkaitan dengan apa yang secara moral benar dan salah.[9] Etika adalah suatu ilmu tentang norma-norma. Ilmu ini mencari dasar-dasar utama yang menentukan hal-hal yang wajib atau yang merupakan “keharusan”, terutama menyangkut perintah dan berbagai alasan filosofi yang mendasari perintah-perintah itu.[10]
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).[11]
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan tidak, sesuai dengan ukuran moral atau akhlak yang dianut oleh masyarakat luas, ukuran nilai mengenai yang salah dan yang benar sesuai dengan anggapan umum (antar) masyarakat.[12]
            Jadi, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan buruk, sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok untuk mengatur tingkah lakunya, menyangkut penyebab seseorang melakukan sesuatu perbuatan.
            Namun, perlu diingat di dalam etika bukan saja perbuatan lahir yang dipentingkan, tetapi juga motif-motif yaitu apa yang menggerakkan atau menyebabkan seseorang melakukan perbuatan itu.[13]
Memperbaiki Bagian Tubuh Yang Cacat/Sakit
            Pelaksanaan operasi plastik haruslah bergantung kepada apa yang menjadi tujuan dilakukannya operasi tersebut. Apakah operasi plastik tersebut dilakukan untuk memperbaiki bagian tubuh yang cacat/sakit akibat-akibat kejadian/kecelakaan yang tidak diinginkan atau apakah hanya untuk mengubah bagian tubuh yang tidak disukai supaya mendapat sanjungan dari orang lain, mendapat pujian dari orang lain, atau untuk persaingan dalam hal kecantikan.
            Melakukan operasi plastik terhadap bagian tubuh yang cacat atau sakit seperti, operasi bibir sumbing, luka bakar sama dengan mengobati atau mengurangi penderitaan sang penderita. Dalam Markus 5:25-34 merupakan kegiatan Tuhan Yesus untuk mengobati, menyembuhkan dan mengeluarkan orang-orang dari penderitaan sakit penyakitnya. Jadi, operasi plastik dengan tujuan untuk mengobati dan mengurangi penderitaan orang lain adalah hal yang sah untuk dilakukan berdasarkan firman Tuhan, karena Tuhan Yesus sendiri yang memerintahkannya (Mat 10:8) dan hal tersebut tidak bertentangan dengan firman Tuhan.
            Motivasi yang salah pasti menghasilkan sesuatu yang tidak baik, demikian pun halnya dengan motivasi dalam melakukan operasi plastik. Dan tugas para medis seharusnya adalah untuk meningkatkan hidup manusia, bukan menciptakan hidup manusia.[14]
Mengubah Bagian Tubuh
            Diri manusia bukanlah miliknya sendiri tetapi milik Allah, karena Dia telah menjadikan manusia dan manusia adalah kepunyaan-nya. Jadi manusia tidak mempunyai hak untuk berlaku sesuka hati atas hidupnya.
            Mengubah bagian tubuh dengan alasan untuk dihargai dan mencari pengakuan dari orang lain tidak dapat diterima. Karena itu sama saja tidak menghargai Allah yang telah menganggap manusia berharga di mata-Nya (Yes 43:4) Atau dengan kata lain, manusia lebih mengutamakan penghargaan dari manusia daripada penghargaan dari Allah.[15]
            Merusak tubuh demi menyenangkan diri sendiri tidak dikehendaki oleh Allah karena tubuh ini bukan milik sendiri lagi dan bukan untuk dirusak, tetapi harus dipersembahkan untuk memuliakan Tuhan ( 1 Kor 6:13b,19,20).
            Kecantikan fisik hanya bersifat sementara dan sangatlah berlebihan jika manusia terlalu mengagungkan kecantikan fisik itu. Firman Tuhan dalam 1 Pet 3:3-4 berkata, “Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, …, tetapi perhiasanmu adalah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tentram, yang sangat berharga di mata Allah. Manusia hanya memandang rupa, tetapi Tuhan melihat kecantikan batiniah yang mungkin diabaikan oleh banyak orang. Kecantikan batiniah itu tidak akan pudar, atau rusak melainkan kecantikan itu abadi dan tak ternilai. Allah menghargainya dan Dia menjaga dan melindungi apa yang mulian dan berharga bagi-Nya.[16]
Kesimpulan
            Perkembangan ilmu pengetahuan dan tenologi memanglah sangat luar biasa. Apa yang awalnya hanya merupakan impian manusia semata-mata, kini dapat diwujudkan. Impian untuk memiliki tubuh yang sempurna, impian untuk memiliki bentuk tubuh yang sesuai dengan keinginan bukanlah hal yang mustahil lagi untuk dimiliki, ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mewujudkannya.
            Yang perlu diperhatikan sebagai kesimpulan adalah:
            Pertama, dalam pelaksanaan operasi plastik ada perubahan tujuan, yang awalnya operasi plastik hanya untuk merekonstruksi bagian tubuh yang memang cacat, tetapi sudah marak terjadi hanya karena ingin mengubah apa yang sudah baik, yang diberikan Tuhan, hanya karena mencari kepuasan diri tidak dapat dilakukan dalam kehidupan orang Kristen karena bertentangan dengan Firman Tuhan.
Kedua, manusia adalah ciptaan Allah dan kepadanya diberi kemuliaan dan hormat, manusia sudah ditebus dengan harga yang mahal, Jadi hidup manusia bukanlah milik pribadi lagi yang bisa bisa digunakan seenak hati manusia tersebut, manusia bertanggung jawab kepada Allah atas hidupnya,  segala sesuatu yang manusia lakukan haruslah berakhir untuk kemuliaan Allah.
Ketiga, tidak seharusnya manusia mencari pengakuan dan penghargaan dari orang lain, karena mencari pengakuan dan penghargaan dari orang lain hanya akan membawa kepada keputusasaan karena hal itu hanya bersifat sementara
Saran
            Saran saya untuk kasus operasi plastik ini adalah:
            Pertama, Berfikirlah dahulu sebelum melakukan segala sesuatu. Manusia diberikan akal budi oleh Tuhan untuk mengimbangi ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang. Segala sesuatu kini dapat menjadi lebih mudah dan manusia dapat melakukan apa saja, tetapi apakah itu harus?  Apakah itu benar?  Apakah itu berguna? Dan apakah itu berakhir untuk kemuliaan Allah?
            Kedua, Kepada para orang tua, para guru untuk menanamkan harga diri bukan pada hal-hal yang sepele, namun pada bagaiman Allah menilai. Bukan bagaimana keadaan sekitar menilai namun bagaimana penilaian Allah atas hidup manusia.







[1] Willian Dyrness, Tema-tema dalam Teologi Perjanjian Lama (Malang: Gandum Mas, 2001), 63.
[2] Ibid, 62.
[3] Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 1 (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2001), 104.
[4] Harun Hadiwijono, Inilah Sshadatku (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1981), 61
[5] William Dyrness, Tema-tema dalam Teologi Perjanjian Lama (Jakarta: Gandum Mas, 2001), 67-68
[6] Ruth F. Selan, Membina Kepribadian yang Menarik (Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil Immanuel, 1991), 9.
[7] Dr.J.Verkuyl, Etika Kristen Bagian Umum (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia,1999),1.
[8] K. Bartens, Etika (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1994).
[9] Norman L. Geisler, Etika Kristen-Pilihan dan Isu (Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara, 2001), 17.
[10] R.C.Sproul.Etika &Sikap Orang Kristen, (Malang:Penerbit Gandum Mas, 1991),7.
[11] Kamus Besar Bahasa Indonesia, s.v.”etika.”
[12] Kamus Umum Bahasa Indonesia, s.v. “etika.”
[13] David H. Moore, Pengantar Etika Kristen, 1
[14] Norman L. Geisler, Etika Kristen-Pilihan dan Isu (Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara,2000), 227.
[15] Ibid, 230.
[16] Lisa Bevere, Lepaskan Kendali dan Berbahagialah! (Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil Immanuel, 1999), 77-78.



[1] Leila Henderson, Bedah Plastik: Apa yang perlu diketahui (Jakarta: Arcan, 1997),3
[2] M.A Henderson, Ilmu Bedah Untuk Perawat (Yogyakarta:Yayasan Essentia Medica, 1992),84.
[3] Leila Henderson, Bedah Plastik: Apa yang perlu diketahui (Jakarta: Arcan, 1997),1.
[4] Ibid.
[5] Leila Henderson, Bedah Plastik: Apa yang perlu diketahui (Jakarta: Arcan, 1997),1.
[6] Ibid, 1-2
[7] Ibid, 2
[8] Ibid, 29.
[9] Ibid, 35.
[10] Leila Henderson, Bedah Plastik: Apa yang perlu diketahui (Jakarta: Arcan, 1997) 37-78
[11] Ibid, 35.
[12] Ibid, 36
[13] Ibid.
[14] Leila Henderson, Bedah Plastik: Apa yang perlu diketahui (Jakarta: Arcan, 1997), 36.
[15] Ibid, 37.
[16] Ibid, 38
[17] Ibid, 45.
[18] Leila Henderson, Bedah Plastik: Apa yang perlu diketahui (Jakarta: Arcan, 1997), 30-31
[19] Ibid, 50.
[20] Ibid, 51-52.
[21] Ibid, 54.
[22] Leila Henderson, Bedah Plastik: Apa yang perlu diketahui (Jakarta: Arcan, 1997), 56.
[23] Louise Jumarani dan Yesy Tricahyani. “Do You Need Plastic Sugery?”, Cosmopolitan, Agustus, 2001, 364.
[24] Ibid.
[25] Leila Henderson, Bedah Plastik: Apa yang perlu diketahui (Jakarta: Arcan, 1997), 60-61.
[26] Ibid, 61.
[27] Leila Henderson, Bedah Plastik: Apa yang perlu diketahui (Jakarta: Arcan, 1997), 62,
[28] Ibid, 62-63
[29] Ibid, 66.
[30] Ibid, 67.

[31] Leila Henderson, Bedah Plastik: Apa yang perlu diketahui (Jakarta: Arcan, 1997), 68
[32] Ibid, 74-75
[33] Ibid, 75.
[34] Ibid, 76-77
[35] Leila Henderson, Bedah Plastik: Apa yang perlu diketahui (Jakarta: Arcan, 1997), 77.
[36] Ibid.
[37] Ibid, 79.
[38] Ibid, 80.
[39] Leila Henderson, Bedah Plastik: Apa yang perlu diketahui (Jakarta: Arcan, 1997), 89.
[40] Ibid, 3.
[41] Ibid, 9.
[42] Ibid, 76.
[43] Leila Henderson, Bedah Plastik: Apa yang perlu diketahui (Jakarta: Arcan, 1997), 9-10.
[44] Ibid, 26-28.